Senin, 23 Agustus 2010

Day 2 and 3 trip to Sing

Baru naek si double dekker lagi setelah sekian lama, terakhir naek pas kecil di Medan, sekarang bis-nya sudah gak ada. Perjalanan dari KL ke Sing lewat darat sama sekali gak terasa dengan kenyamanan yang diberikan si bis bertingkat itu. Sayangnya kami mesti direpotkan masalah imigrasi sampai 2 kali. Bahkan si Johan hampir bermasalah dengan pasportnya, *ehm aku curiga si pegawai imigrasinya iseng aja sih. Anyway akhirnya kami pun berhasil melewati petugas imigrasi Sing dan sampai di Sing lebih cepat dari yang dibayangkan. Terus dipastikan sudah saatnya sahur bagi Dika, (ninda kebetulan mendadak dapat) jadilah langsung menuju Mc D yang berlokasi dekat dengan tempat penginapan kita di Syed Alwi Road

Setelah kelar sahur, Dika dan Johan berusaha ngecek tempat penginapannya yang berada tepat disamping Mc D. Sayangnya belum ada kamar kosong, dan baru bisa cek in jam 12, bahkan pemilik penginapan masih tertidur. Berhubung udah mati gaya kita memutuskan jalan cari mesjid demi mau cuci muka dan buang air kecil, dan guess what udah nanya beberapa orang gak ada satupun yang ngasi arah yang benar menuju mesjid. Sampai akhirnya aku totalitas kelaparan dan menumukan pojokan mie ikan yang terlihat begitu menggoda, dan waktu sudah menunjukkan pukul 5.30 pagi. Ternyata tempat makannya merupakan tempat terkenal dan banyak mendapatkan penghargaan. Noodle yang disajikan terasa sangat nyaman dengan sajian serba seafood.



Setelah kelar makan dan hang out bentar, kami berpikir jam 7 pasti si orang penginapan sudah bangun, harusnya sih, tapi masih gelap juga sih jam segitu. Trial and error kami nyoba juga ke penginapan demi mau mandi dan cuci-cuci. Kami diijinkan masuk dan bersih-bersih tapi dapat kamar baru jam 12 siang. Jadinya kelar mandi jam 9an kami memutuskan mulai berjalan-jalan keliling Sing sampai jam 12 waktunya cek in. Sayang jam 9an belum ada toko atau apapun yang buka, sehingga terlunta-lunta sampe sekitar jam 10 dan memutuskan makan di mall yang berada tepat di atas stasiun kreta. Disana kami berlangganan tiket kereta untuk menghemat ongkos.


Kartu berlangganan naek kereta bawah tanah dan bis kota

Hari pertama di Sing, kami habiskan berjalan dari mall ke mall sampai ke Orchad road yang terkenal itu. Tapi sempat ada insiden ketiduran dari jam 1 siang sampe jam 6, wasting time di kamar 2x2 yang sangat menyedihkan itu. Bahkan sampai totalitas belanja dan menggesek kartu kredit masing-masing. Mungkin kami memang backpacker, tapi jiwa hedon kami terlalu dalam. Sempat juga kami mampir ke Singapore Visitor Center untuk mencari tau tempat apa saja yang harus dikunjungi di Singapore. Jam 11 malam Johan janjian ketemuan sama temannya Stela di Irish Pub resto, well saatnya nge beer cantik dong. Lumayan sekalian mengistirahatkan kaki yang bener-bener rontok totalitas. Oh iya kami juga berbuka puasa di mall kok, sangat totalitas.

Hal yang paling bikin aku sirik di Singapore adalah, transportasinya. Keren banget, bahkan kalo semua transportasinya ada di jakarta, aku jamin semua orang rela naek kereta dan bis-nya. Kondisi kereta dan bis-nya gak ada coret-coretan. Orang-orang Singapore sangat disiplin dan mengikuti aturan. Tapi sarana yang mereka dapatkan pun totalitas. Berharap banget di Indonesia sarana transportasi seperti di Singapore bisa diwujudkan. Amiennnnnn/
*Shopping and sale*

*using Chinese Costums and standing behind Orchad road*

*Can't stop Smoke, even there is a straight Law in Sing*

Day 2 in Sing, well kecapean totalitas tapi gak mau buang waktu dengan hanya tidur. Pagi-pagi (walau agak kesiangan) kami berangkat menuju pemberhentian pertama, Zoo. Sarapan dulu di tempat mie yang enak itu. Fyi karena kesiangan Dika gak sempat sahur tapi tetep puasa, sehingga yang sarapan betiga ninda dan Johan aja. Berangkat tetap pake kereta, terus nyambung naek travel yang langsung ke Singapore Zoo.

Kebun binatangnya sangat lah rapi dan tertata, sayangnya sangatlah gerah karena gak ada angin sedikitpun, padahal pada saat itu sempat hujan sebentar. Tapi binatangnya lucu-lucu, sayang gak ada yang bisa dipegang. Setelah lelah berkeliling, kami melanjutkan perjalanan kami ke Esplanade. Ehm mantan bos aku pernah manggung disini, namanya Adhitia Sofyan. Tempatnya keren banget. Menuju ke Esplanade tetep aja ada selingan merokoknya. yahhh lumayan sekalian meluruskan kaki karena semua perjalanan lebih banyak dilakukan dengan berjalan kaki. 

Dan gedung esplanadenya sendiri cukuplah besar, bagian atapnya bahkan sangat keren banyak hal yang bisa dilihat dari sini.  Yang paling aku suka adalah semua arsitektur yang dibuat sangatlah modern dan minimalis. Aku suka gedung-gedung yang arsitek sana buat untuk bangunan-bangunannya. Esplanade sendiri adalah salah satu icon negara Singapura. Letaknya persis bersebelahan dengan Patung Merlion yang berada di Merlion Park. Ini adalah salah satu pusat seni tersibuk di dunia.

Teater Outdor yang begitu menakjubkan http://www.esplanade.com

Selanjutnya kurang afdol kalo gak ke Merlion, patung singa yang jadi simbol kota Singapore,sayang kamera sudah sekarat jadi fotonya gak update. Selain foto-foto kami menyewa water taxi untuk menikmati pemandangan sungai yang ada disepanjang Merlion dan melihat begitu membahananya lampu-lampu malam di Singapore. Kami sengaja berhenti di Clarke Quay tempat yang dipenuhi dengan restaurant, pub dan club, jadi suasana di sini sungguh ramai dan bercampur baur, alusan musik keras hingga light jazz bercampur baur menjadi satu. Menyenangkan, sampai kami sadar kami harus kembali menukar kartu MRT kami menjadi uang 10 dollar lagi. Akhirnya kami hanya sempat ngambil satu foto disini.
Clarke Quay http://www.clarkequay.com.sg/

Kembali berjalan kaki menuju MRT dan mengejar kantor yang tutup jam 9 malam. Setelah berhasil refund tiket kami memutuskan untuk mencari makan malam, since kami sudah sangat lapar. Setelah makan malam, kami kembali shopping di mall nya...*__* hedonnnnnn.....Jam 10.30 malam kami terdampar tidak berdaya dengan kaki sudah setengah copot, tapi seperti sayang sama waktunya kami memutuskan untuk ke Mustafa Center di daerah litlle India, dan ternyata sangat dekat dengan tempat penginapan kami. Biar kata kaki sudah gak jelas bentuknya, tapi kami terbuai juga dengan parfum murah yang dijual di mustafa center, dan menghabiskan waktu lama berada disana, sampe jam setengah 2 baru sadar kami ada flight pagi. Akhirnya kami pun pulang dan berbenah, tak satupun dari kami yang tidur karena jam 6 pagi sudah harus ada di bandara. Dasar emang semua pemalas jadinya tetep telat juga sih dan sampai ke bandara dengan terengah-engah. Dari bandara Sing yang super keren kami masuk ke bandara KL yang sangat keren, dan ternyata pesawat kami ada di bandara KL yang hampir sama dengan terminal bis, yaks bandara LCCT. Di bandara KLCC ini kami menghabiskan ringgit terakhir kami untuk makan sebelum pulang ke Jakarta. Saking lelahnya pesawat belum berangkat kami semua sudah tertidur.


Hah that's all folks, can not wait for another trip... :)

Tidak ada komentar: