Minggu, 22 Agustus 2010

Trip to Kuala Lumpur

Seperti biasa googling tiket murah tanpa peduli tanggal, yang penting ada tanggal merah nyangkut dikit langsung beli tiket. Alhasil kebelilah tiket ke Kuala lumpur dengan airasia, murah meriah hanya 600rb PP. Rencana awal si ke pulau Tioman, siapa yang nyangka ternyata kami beli tiket tepat di bulan Ramadhan, yang artinya puasa. Doh siapa yang pergi ke pantai saat puasa sih. Akhirnya kami pun memutuskan untuk mengganti haluan jalan-jalan. Kami, Aku, Dhika dan Ninda, tadinya berempat sama si Dina, taunya cancel dan malah kami menemukan si jagoan neon Johan JT.


Keberangkatan kami hampir aja batal karena si ninda lagi bokek totalitas, terus pas akhirnya jadi ikut, ternyata tiket dina gak bisa di ganti ke Johan karena tiketnya promo, akhirnya terpaksa beli tiket baru yang harganya sama dengan 4 orang yang berangkat. Tapi demi liburan, ya gpp lah.

Tanggal 13 Agustus 2010 adalah hari ketiga bulan puasa, dan kami pun bersiap berangkat dari malamnya, siapa yang nyangka paginya kami dapat berita duka, nyokapnya sahabat kami Kunto meninggal dunia. Ehm entah kenapa perjalanan kali ini agak bikin aku deg-deg an, banyak banget berita gak diduga. Dan kamipun melayat sebelum berangkat ke bandara. Dan guess what, masih ada aja gitu kejadian luar biasa, yaksss salah terminal ya bo. Oke ini bukan tanda-tanda yang bagus, mana si Johan terpaksa telat karena mengurus kuliahnya dulu dan terkena macet. Semakin panik lah aura keberangkatan yang kemungkinan batal.

Sampai semuanya terkumpul tepat jam 5 kami pun bisa check in, pesawatnya jam 7 dan kami hanya bermodalkan masing-masing 200ringgit dan 300 dollar singapur. Rencana matang sudah disiapkan Johan dan dika untuk kegiatan disana ngapain aja. Aku gak ikut merencanakan karena kemaren-maren sibuk. Dan karena budget terbatas, semuanya bermodalkan backpacker, karena ga munkin juga koperan kalo gak modal :)

Pesawatnya ternyata tiba tepat waktu dan kami yang gak puasa aja kelaparan apalagi dika dan ninda yang sedang puasa ya, karena pesawat jam 7 nanggung banget buka puasanya. Alhasil kami menghabiskan ringgit pertama kami untuk beli makanan di pesawat, pada nambah pula semuanya masing-masing 2 porsi hihihih

Pesawat kami tiba di bandara Kuala Lumpur sudah sangat malam, jam 11an malam, sudah pesen bis sih untuk ke stasiun kereta api, sayang sesampainya di stesen (bahasa melayu) sudah gak ada kereta kemanapun, sehingga kami terpaksa menggunakan taxi yang cukup mahal. Ditengah jalan sempat ketangkap polisi, ada pengecekan, ternyata disana di atas jam 12 malam cewek-cewek ga boleh keluar malam, jadilah di cek pasport kami, mana bawa si Johan, disangka Johan sedang memperdagangkan 3 wanita cantik ini hehhe.

Dan ya ya ya kami sampai di hostel backpacker yang super sederhana tapi sangat menyenangkan dan lingkungannya sangat welcome. Lokasinya di China town, jadi buka sampe pagi, pas kami datang banyak bule2 sesama backpaker sedang nongkrong asik. Biaya kamarnya 300 rb buat 4 orang semalam saja.

Dan inilah kamar kami *agak ekstrim aku edit biar keliatan gimana gitu heheh

Bersih dan cukup nyaman tapi gak empuk, dan AC nya sangat dingin. Nama hostelnya: The Travel Hub guest hotel, very recommended buat para backpacker deh. Enaknya kami pas berempat jadi bisa satu kamar, kalo enggak sih gabung ama si bule-bule dibangsal yang sama gitu. Tapi kalo gak masalah bergabung sih rileksss lah.....

Setelah bersih-bersih dan nungguin dika dan ninda sahur, kamipun beristirahat, berencana bangun pagi tapi ya oloh tetep aja bangun jam 8.30 pagi ckckkck emng kebo dimanapun tetep kebo hihihi

Kelar mandi dan dandan, kami berangkat menuju tujuan pertama..ehm liat peta dulu kali ya, soalnya emng kita gak tau apa-apa sih


Dan ternyata dekat penginapan ada yang namanya pasar Petailing, ehm hampir kaya pasar barunya Jakarta sih, so oke lah jalan-jalan bentar gak belanja kok, terus menuju market place, dan hanya berjalan kaki...okelah kalo begitu, helloowwwww aksesoris...malah belanja dong disini plus makan siang sih...soalnya dah saatnya aku dan johan kelaparan. Aku gak terlalu suka sih di Kuala Lumpur, since mereka menjual produk batik yang sama persis sama buatan Indonesia, tapi mengaku aseli dari mereka. So agak kesal saat bule2 yang disana borong batik. Bagiku, Batik itu aseli dari Indonesia dan bukan dari Malaysia. Jadi kesel sendiri aja gitu.


Perjalanan dilanjutkan ke stesen kereta kita mau ke menara kembar Petronas, dan ternyata si menara kembar ini isinya juga Mall sih jadi tetep cuci mata...ehm intinya perjalanannya malah shopping deh ckckkc. Demi bukti sampe kesana maka harus ada foto dong.
"Petronas dan KL Tower"

What next? ya ya ya menuju KL tower, dan itu dengan berjalan kaki, padahal si ninda udah rese banget *ternyata lagi PMS* sakit katanya, hampir batal sih ke KL tower, bahkan kami mampir mau istirahat dan berharap akan buka puasa di salah satu cafe di tepi jalan dekat KL tower "beach club" ya ternyata kami menemukan 2 kenyataan. 1 buka puasanya adalah jam 7.40 pm dan saat itu baru jam 4.30pm jam KL, kenyataan kedua adalah itu tempat nongkrong keong racun alias cewek gak jelas yang jam 5 sudah berdandan aduhai bikin pusing. So kesimpulannya kita berada disaat yang salah ditempat yang salah. Jadinya kami pun beranjak sesegera mungkin untuk mencari tempat tongkrongan lain.

Akhirnya Ninda pasrah untuk pergi jalan kaki lagi ke KL tower, dan guess what untuk naek ke atas harus bayar lagi, dan harganya cukup mahal bagi kantong backpacker seperti kami. Otomatis kami hanya nongkrong sambil nunggu waktunya buka puasa. Di Kuala Lumpur buka puasa jam 7.30 pm dan itu masih sangat terang, matahari masih keliatan aja gitu. Ternyata di KL tower menyediakan oleh2 yang cukup lengkap dan masih terhitung murah, jadi pada belanja untuk oleh2 orang kantor lama lebih tepatnya. Kelar buka puasa, kami pun turun ke bawah menggunakan bus Seatle yang disediakan, gratis....dan segera bergegas berjalan kaki ke stesen terdekat karena jam 11 malam kami sudah memesan bis menuju Singapore.

Perjalanan melelahkan tiada akhir, sampai penginapan kami langsung siap-siap menuju tempat naek busnya dan kembali berjalan kaki. Sepertinya kaki kami sudah pengen dituker sama sparepart baru deh saking capenya. Tapi pas dah ketemu bis nya kami langsung bersemangat lagi, setelah sebelumnya beli pizza buat makan malam, kami naek bis double dekker yang sangat keren dengan tempat duduk yang lengkap dengan pijat elektriknya. Sungguh menyenangkan naek bis yang lengkap dengan kamar mandi dan pubnya.
Ini dia bis yang kami naikin untuk berangkat pindah ke negara lain:




Ini foto-foto selama disana; "dont wanna missed a moment there...but to be honest I dont feel to come back to KL, because it almost same with my previous home town, Pontianak, almost same, except the part of all good transportation there."


Tidak ada komentar: